Jumat, 04 Oktober 2013

Do'a dikala ragu akan dirinya

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi


Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku


Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya


Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....


Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini


Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh


Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Sumber: www.dudung.net

Mari kita memaksa diri untuk ingat mati !

Oleh : Wibowo

Maaf...baru terfikir untuk menceritakan cerita ini pada rekan-rekan pengunjung Dudung.net, mungkin ceritanya sudah basi, tapi insya Allah menarik, ada sisi baik di balik dari cerita ini untuk kita renungkan, berikut ini ceritanya.

Sama seperti pada minggu-minggu sebelumnya, walau tidak rutin tapi sering...Pagi-pagi sekali kami bertiga, aku, istri dan anak dalam satu sepeda motor berangkat menuju pengobatan alternatif untuk terapi kesehatan. Ketika itu istiku sedang hamil 8 bulan, agar ia dan janin yang dikandungnya sehat, untuk itu kami berinisiatif rutin terapi. Di samping biayanya sangat terjangkau, sekalian aku dan anak pertamaku juga diterapi disana, sekedar untuk menjaga kesehatan.

Berhubung pengobatan alternatif buka praktek jam 1/2 6 pagi, jadi jam 4 pagi kami harus sudah siap-siap berangkat, sholat subuhnya berjamaah di masjid yang berada tidak jauh dari tempat praktek itu. Pagi itu, sekian menit lagi akan sampai ke mesjid, aku dikejutkan dengan melintasnya Bajaj di perempatan lampu merah di kawasan Tebet Dalam ! biasalah perempatan lampu merah yang letaknya agak jauh ke dalam dari jalan besar, orang suka main nyelonong aja. Apalagi di pagi hari, selain sepi...pada perempatan seperti itu jarang ada polisi yang bertugas disana.

Detail kejadiannya begini. Ketika berada di perempatan lampu merah, saat itu jatahku untuk jalan dan dari jauh juga aku lihat lampu memang sudah hijau. Pada waktu aku akan tancap gas untuk belok kanan, selang sekian detik...dari arah berlawan ada Bajaj melaju kencang menerabas lampu merah. Masya Allah, Asli...aku kaget sekali, puji syukur Alhamdulillah terucap di hati dan dalam sholat aku sujud syukur, Allah masih memberi kesempatan pada kami bertiga untuk hidup, ups...bukan bertiga...tapi berempat ! ada satu lagi, yaitu janin yang sudah berumur 8 bulan di dalam rahim istriku.

Lalu sesampai di tempat tujuan dan dalam situasi antri, ada salah seorang Bapak-bapak disana menginformasikan bahwa Taufik Savalas meninggal dunia. "Innalillahi wainna ilahi rojiun" ucapku spontan saat itu. Lalu penasaran juga aku pingin tau jelas gimana kejadian wafatnya pelawak kondang itu ?! Langsung saja aku bertanya "meninggalnya kenapa Pak ?" Bapak itu bilang "tabrakan" ! Wah kaget juga aku...karena baruuu saja aku sekeluarga hampir kena musibah yang sama. Dalam beberapa jam ke depan terlintas terus di pikiranku mengenai kejadian di perempatan itu tadi. Tapi aku tidak sanggup untuk terus membayangkannya bila saat itu sampai terjadi tabrakan beneran ! apalagi saat itu istriku dalam keadaan hamil tua.

Seiring dengan meninggalnya Taufik Savalas, di penjuru negeri dan belahan negara sana, banyak juga manusia yang menjumpai ajalnya dan begitu seterusnya sampai hari akhir nanti. Dalam surah Ali-Imran ayat 185, Allah berfirman "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati". Begitulah ketentuan yang berlaku tertulis di dalam Al-qur'an.

Bila ajal sudah tiba ! berarti jatah waktu kita hidup di dunia sudah habis. Tidak ada satu mahluk pun yang bisa menghindar lari dari jemputan malaikat Izroil yang memang secara khusus sudah diperintahkan oleh Allah. Allah berkata dalam QS.Al-Munaafiqun Ayat 11 "Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."

Dalam ayat lain Allah berfirman "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS.Al-Jumu'ah : 8).

Mendengar kabar orang meninggal dunia, sungguh itu sebuah kabar yang tidak mengenakan untuk di dengar, apalagi yang meninggal dunia itu sodara dekat atau kawan dekat. Seperti Taufik Savalas itu, aku lihat berita di layar kaca, beberapa kawannya sampai ada yang meneteskan air mata. Masyarakat pun ada yang merasa kehilangan sosok pelawak yang sangat lucu itu. Saat mengenangnya mereka berkomentar "dia orangnya ramah lho dan baik, dermawan juga suka bagi-bagi duit pada orang miskin, dan suka berdakwah juga".

Saat kita melihat atau mendengar ada orang meninggal dunia, jangan hanya berexpresi sedih dan berkomentar seperti tadi di atas. Karena buat apa hanya berexpresi sedih, tapi jauh dari ingat mati ! harusnya berbarengan dengan expresi itu, kita paksakan diri untuk ingat mati, bahwasanya kita juga akan mengalami hal yang serupa, yaitu mati ! Jadi merenunglah sejenak, sudah sampai mana kwalitas ibadah kita hingga saat ini dan sudah sejauh mana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian ?! menurut hematku, begitu lah seharusnya sikap diri ketika melihat atau mendengar ada orang yang sudah lebih dulu menghadap keharibaan-Nya.

Baginda Nabi Muhammad S A W bersabda ''Orang yang cerdas adalah orang yang pandai menghisab dirinya di dunia dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya suka berharap kepada Allah tanpa melakukan apa-apa.'' (HR Tirmidzi).

Mari kita memaksa diri untuk ingat mati, karena kapan saja dan dimana saja maut bisa datang ! Mati tidak selalu berawal dengan timbulnya penyakit, tapi bisa datang dengan tiba-tiba tanpa diduga. Itu semata-mata karena memang jatah waktu hidup sudah habis, jadi saat itu Allah memerintahkan malaikat Izroil untuk mencabut jawa seseorang dalam keadaan apapun. Wallahu 'alam bish showab.

Sumber: www.dudung.net

Prinsip Sebuah Pensil


Seorang nenek yang sangat mencintai cucunya melihat cucunya sedang bersedih hati karena masalah di sekolah. Ia kemudian duduk disebelah cucunya dan menasihati cucunya:
"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu memegang teguh prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.


"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Allah subhanallahu wata’ala , Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya."

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik."

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar."

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah menyadari hal-hal di dalam dirimu. Instropeksi diri & jangan menyalahkan orang lain terlebih dahulu."

"Kualitas kelima, sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan agar tidak menyakiti org lain." :)

Sambil memeluk neneknya, cucu itu pun menangis dan berjanji untuk bisa seperti pensil.

Sumber: http://wwwartikelislam.blogspot.com

Numerik Al-Qur’an Yang Unik

Percayakah anda bahwa Dr. Tariq Al-Swaidan telah menemukan bahwa sejumlah ayat dalam Al-Qur’an satu hal sama banyak dengan bandingannya. Fakta yang menakjubkan, kata ‘pria’ diulang sebanyak 24 kali, begitupula kata ‘wanita’, 24 kali. Temuan ini dibenarkan, baik secara gramatik maupun matematis, yaitu 24 = 24. Artinya, pria sejajar  dengan wanita.
Dr. Tariq Al-Swaidan, dalam analisa lebih jauh dari semua ayat-ayat Alqur’an, menemukan bahwa kesamaan jumlah ini selalu konsisten, dimana satu hal disebutkan sama sebagaimana pula lawannya.
  • Dunia diulang sebanyak 115 kali, Akhirat sebagai lawannya 115 kali.
  • Malaikat 88, Setan 88.
  • Hidup 145, Mati 145.
  • Benefit 50, Corrupt 50.
  • Manusia 50, Rasul 50
  • Iblis 11, Meminta perlindungan dari godaan Iblis 11.
  • Musibah 75, Syukur 75
  • Spending (Sadaqah) 73 . Satisfaction 73
  • People who are mislead 17 . Dead people 17
  • Muslimeen 41 . Jihad 41
  • Gold 8 . Easy life 8
  • Magic 60 . Fitnah (dissuasion, misleading) 60
  • Zakat (Taxes Muslims pay to the poor) 32 . Barakah (Increasing or blessings of wealth) 32
  • Mind 49 . Noor 49
  • Tongue 25 . Sermon 25
  • Desite 8 . Fear 8
  • Speaking publicly 18 . Publicising 18
  • Susah (hardship) 114  Sabar (patience) 114
Lebih menarik lagi, Anda lihat pada temuannya dibawah ini:
  1. Salat diulang dalam Qur’an sebanyak 5 kali.
  2. Bulan 12 kali
  3. Hari 365
Yang lebih menarik lagi:
Di dalam Al Qur’an terdapat kata LAUT sebanyak 32 dan kata DARATAN berjumlah sebanyak 13 …Dimana 32 + 13 = 45
Luas Lautan 32/45 x 100% = 71,11% dari permukaan bumi dan Luas Daratan 13/45 x 100% = 28,89% dari permukaan bumi…
Sumber: http://aliennamec.blogspot.com

Minggu, 18 Agustus 2013

Izinkan Aku Menciummu, Ibu

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. (Bayu Gautama, Untuk Semua Ibu Di Seluruh Dunia)

Sumber : eramuslim.com

Pantaslah Surga di Bawah Kakinya

Penulis : Ahmad Taufik*

Banyak para pria berpikir setelah menikah segala kebutuhannya akan selalu dilayani oleh sang istri, padahal dalam kenyataannya tidak bisa begitu. Bila suatu ketika istri sakit, isteri bekerja atau sibuk ketika mengasuh si kecil apakah kita sebagai suami akan diam saja. Tentu dibutuhkan kerjasama untuk meringankan bebannya. Bahkan menurut saya, demi menjaga keseimbangan tugas dan keharmonisan kehidupan rumah tangga pekerjaan rumah tangga pun sebaiknya ditangani bersama.

Memang tidak mudah menjalani pernyataan ini, kecuali kita sudah mengalaminya sendiri. Beruntung saya berkesempatan mengalaminya.

Setelah menikah, saya merasakan bahwa kebahagiaan pernikahan kami menjadi terwujud sempurna lewat kehadiran putra pertama saya. Bahkan, kehadirannya juga menjadi motivator penggerak saya untuk lebih giat mencari nafkah.

Namun, rupanya kehadiran si kecil ini lantas mengubah pola hidup keseharian kami dan membutuhkan banyak kompromi diantara kami. Awalnya semua berlaku sebagaimana cerita. Isteri mengurus si bayi dan saya pergi bekerja. Namun, tiga bulan berlalu dan masa cuti kerja isteri pun selesai. Padahal, profesi istri saya sebagai perawat mengharuskannya bekerja dengan sistem shift, yang berarti suatu ketika ia akan bertugas penuh di malam hari.

Saya mendapati kami mulai punya satu 'persoalan'. Dimana si kecil hendak kami titipkan bila isteri bekerja shift malam? Kedua orang tua istri sudah almarhum sementara ibu saya sudah tua dan tinggal jauh dari rumah kami.

Kami memang punya kerabat untuk menitipkan si kecil setiap kami berangkat kerja. Tetapi saat itu juga hati saya merasa berat dan tidak tenang. Dalam hati kecil saya bertanya-tanya, apakah dia rela bangun malam setiap jam untuk menyiapkan susu, mengganti popok dan melakukan keperluan-keperluan perawatan bayi lainnya? Belum lagi kerabat ini pun tentu harus mengurusi keluarganya pula.

Akhirnya kami memulai kompromi dan memutuskan bahwa saya-lah yang akan menjaga si kecil saat isteri pergi bertugas. Jujur saja, awalnya, istri pun sempat meragukan keputusan ini sebelum akhirnya kami bisa bersepakat untuk menjalaninya.

Malam pertama pun tiba, si kecil telah tidur dengan pulasnya lebih dulu dari saya. Sementara itu, baru beberapa saat kemudian rasa kantuk mendera saya. Namun, baru saja saya beranjak tidur, tiba-tiba si kecil menangis membuat saya sigap terjaga dan mengurusnya. Dan selanjutnya? hampir setiap satu jam berikutnya, si kecil ini selalu terbangun dan memecah kesunyian malam lewat tangisannya.

Saya tahu bahwa tangisan merupakan alat komunikasi pertama yang dikuasai bayi sebelum bisa bicara.
Lewat tangisanlah, bayi mengutarakan keinginan dan kebutuhannya. Jadi saya tak heran atau terganggu lagi jika si kecil menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas ini. Namun, tentu saja saya juga harus siaga. Susu harus selalu tersedia, begitu juga kebutuhan lainnya seperti pakaiannya. Karena jika si kecil bangun dan menangis itu tandanya dia minta susu, pipis, atau buang air besar.

Setiap kali si kecil terbangun, saya selalu melirik jam, melihat bahwa waktu demi waktu telah berlalu. Suatu kali pernah saya shalat subuh saat sudah mendekati jam enam pagi karena masih mengurusi kebutuhan si kecil. Dan pernah juga terjadi, shalat subuh saya sudah tepat waktu, tetapi baru saja hendak bertakbir, si kecil sudah terbangun dan menangis hingga dengan buru-buru saya meraih botol susu dan memberinya minum sambil berbaring disampingnya. Si kecil terdiam dan tidur kembali. Tak sadar saya pun ikut tertidur di sampingnya.

Hal ini berlangsung non stop selama 3 bulan. Namun anehnya, saya tidak merasa capek. Kalaupun ada sedikit rasa letih, maka rasa itu akan hilang begitu saja ketika si kecil bangun menyambut pagi hari dengan mengangkat kepalanya dan menatap saya sambil tersenyum ikhlas.

Setiap pagi, setelah menitipkan si kecil pada kerabat, saya menjemput dan mengantar istri ke rumah. Barulah kemudian saya berangkat ke kantor mengendarai sepeda motor. Tentu saja dengan kehati-hatian ekstra. Bukan apa-apa, sebab saya masih mengantuk!

Setibanya di kantor sebuah media Islam, saya berhadapan dengan saat naik cetak. Maka tak ayal, saya harus rela menatap layar komputer selama lebih dari 9 jam hari itu.

Begitupun, alhamdulillah semua masalah itu bisa teratasi. Bahkan, saat mengingat kelucuan dan senyum si kecil, tidak jarang saya suka tersenyum sendiri di depan layar komputer. Senyuman si bayi memang hanya sebentar, tapi saya selalu mengingatnya dalam hati. Luar biasa, senyum si kecil bagaikan penyejuk hati dan pemompa semangat dalam mencari nafkah.

Saat baru satu malam saja saya menjaga si kecil, saya sudah berpikir, mungkin itulah alasannya mengapa surga itu berada di bawah telapak kaki Ibu. Lalu bagimana dengan menjaga, merawat anak dan keluarga selama 3 bulan, setahun, bertahun-tahun?

Terbayang pula di benak saya sosok ibu yang menghabiskan waktu 24 jam setiap hari untuk merawat bayi. Ia menyusui, menjaga dari segala gangguan, mengganti popok, mendekapnya bila menangis dan masih banyak lagi tugas yang harus dilakukannya. Barangkali surga itu tak hanya berada di telapak kakinya saja melainkan di seluruh tubuhnya.

Bila kita mau berpikir dan merasakan betapa beratnya pekerjaan menjadi ibu rumahtangga, tentu akan timbul kesadaran untuk menghormati, menghargai dan menyangi istri kita karena tugas yang diembannya.

Maka kini saya semakin berempati dengan beratnya pekerjaan menjadi ibu rumahtangga. Semakin dalam pula kesadaran saya untuk menghargai dan menyayangi istri, karena tugas yang diembannya ternyata bukanlah sebuah tugas yang ringan.

Sumber: www.dudung.net

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengankasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin !


sumber : www.dudung.net

Rabu, 07 Agustus 2013

Jumat, 02 Agustus 2013

Perhatikan SMS Anda! Jangan sampai salah!

 

Sering kali kita menulis atau menyingkat kata-kata dalam sebuah pesan / SMS berikut penjabarannya :
 
1. Jangan katakan "Mosque" tapi katakan "masjid",
Karena ISLAM telah menemukan Mosque = Mosquitos (Nyamuk).

2. Jangan tulis "Mecca" tapi "mekkah",
Karena Mecca = rumah bir.

3. Jangan tulis "Mohd" tapi tulis "Muhammad",
Karena Mohd = Anjing dengan mulut besar.

4. Jangan pernah menulis "4JJ I" tapi "Allah SWT",
Karena 4JJ I =
- For Just Jesus Isa Almasih.
- For Judas, Jesus and Isa.

(kan 4jj l itu antara 4, j, j itu ga nyambung..kan harusnya nyambung..kaligrafi ja ga da yang d pisah)

5. Jika ingin menyingkat "Assalamu'alaikum" tulis
dengan "Asslm" jangan menulis "Ass", Karena
Ass = Pantat.

Beritahulah semua saudara muslim anda, agar tidak mengulangi
kesalahan yang sama..
karena ini termasuk Dakwah..


beda kata beda arti...
Al-Qur'an ja ga da yang d singkat...
Apa susahnya sih nulis yang Sesuai dengan yang sebenernya

buat semua aja..
ngapain sih nulis tentang agama sendiri disingkat?
coba kalo umur kita yang disingkat sama yang di Atas?


“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).
Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hanya saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganti ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”


Singkatan ala Rasulullah

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.

Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi
sumber : Hati-Hati Dengan Ucapan Salam

kalo dipikir2 kenapa kita mesti pelit-pelit sama ALLAH SWT??
ALLAH SWT nyiptain kita dari ujung rambut sampe ujung kaki. Apa ALLAH SWT pelit??

ada lagi nih yang sering nulis gini

-Astajim
-astagpiruloh alajiiimm
-Lamlekum
-Ya oloh..



Jadi, segi Rububiyah, kerasulan, wahyu dan agama adalah segi yang terhormat, tidak boleh seorangpun bermain-main dengan itu, tidak untuk olok-olok, membuat orang lain tertawa ataupun menghina. Barangsiapa yang melakukannya berarti ia telah kafir, karena perbuatannya itu menunjukkan penghinaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, para rasulNya, kitab-kitabNya dan syariat-syariatNya.Dari itu, barangsiapa melakukan perbuatan tersebut, hendaknya bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas apa yang telah diperbuatnya, karena perbuatan ini termasuk kemunafikan, dari itu hendaknya ia bertaubat kepada Allah!!


Sumber: http://aliennamec.blogspot.com

Rabu, 31 Juli 2013

Surga di Telapak Kaki Ibu



ingatkah, sebelum kau dikandung,
seorang ibu sdh mengiginkan kau ada...

saat kamu di dalam kandungan,
seorang ibu sudah mulai menyayangimu...

sebelum kau keluar dari kandungan,
seorang ibu rela mati untukmu...

dan akhirnya kamu pun menangis
hari demi hari di lalui dengan penuh tangis....

dan saat kamu tertidur

mimpimu sangatlah indah

dan ingatkah saat kamu terbangun?

hanya seorang ibu yang selalu disisimu...

harus kau ingat,
saat kau sedang ingin berjalan,
kau selalu terjatuh,
apakah kamu ingat? seorang ibu yang selalu membangunkan mu...

sadarkah?

saat ibumu berkata dengan keras,
kamu balas jauh lebih keras.

kamu juga pernah menutup pintu
dengan keras, tahukah kamu?
saat itu ibumu sangat merasa bersalah,

hingga kamu dewasa...

saat ia menyuruhmu,
kamu selalu mengatakan "males akh"

saat ia mengajakmu untuk pergi, kamu menolaknya
karena kamu lebih memilih pergi dengan temanmu...

saat kamu dibelikan pakaian
kamu pun menolak dan berkata : "pakaian apa'an nih, akh norak"


ingatkah kamu?
saat kamu ingin pergi
kamu selalu meminta uang
jika tidak di kasih kamu selalu
mengatakan " pelit amat sih sama anak sendiri"

dan saat kamu jalan dengan temanmu
seorang ibu melarang pakaianmu karena tidak sopan
dan kamu langsung menjawab " ini lagi ngetren kaliii... "

saat kamu jalan ke mall, ia menelponmu
katanya jangan terlalu malam mainnya,
kamu hanya menjawab
"iya nanti, ini juga baru nongkrong maa..."

dan saat kamu sampai rumah
ia tidak tidur melainkan menunggumu...
sambil berpura-pura menonton tv,

padahal dia khawatir denganmu
dia ingin memastikan kamu baik-baik saja

ia selalu memikirkanmu...

dan sekarang...
apakah kamu selalu memikirkan dia?

apa pernah kita memikirkan perasaan dia?

suatu ketika, hari saat dia memarah-marahimu
kamu tidak takut, bahkan kamu tidak peduli...

hingga kini kamu sudah dewasa,
kamu sudah berani memarahi ibumu...
dan akhirnya ia menangis,
ia merasa sangat bersalah...

apakah seperti itu cara mu berterima kasih atas selama ini?

seorang ibu pun melakukan kesalahan
ia selalu membohongimu dan dirinya sendiri...

ketika malam kamu terbangun dari tidur
dan kamu melihat ia menangis,

saat kamu bertanya "ibu kenapa?"

dia hanya menjawab "tidak apa-apa nak"

seorang ibu telah berbohong
dia memikirkan kebahagiaanmu
dan memikirkan nasibmu...
dia memikirkan masa depanmu...

itulah keajaiban kasih sayang seorang ibu...

seorang ibu,
selalu akan mendoakan walau kamu
sudah membuatnya menangis...

tapi mengapa seorang ibu selalu mengalah padamu...
tapi kenapa seorang ibu selalu memaafkanmu...

berterima kasihlah pada ibumu yang telah
menghidupkanmu dengan izin Allah
untuk hidup bersamanya...

bahkan dia yang mengirimmu kedunia yang indah ini...

ibu aku sayang padamu
hanya kata itu yang membuat hidup ia tenang,

dan bisa membuatnya tetap tersenyum...

senyummu adalah kekuatan untuknya bertahan hidup
tolong jangan kau sakiti hatinya lagi...

dia sudah tua, ia menginginkan kebahagiaan
ia sudah mulai sering sakit
apakah kamu ada disisinya?

taukah kamu, hanya melihatmu tersenyum
ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa...

jangan pernah pergi jauh dari ibumu...

ingatkah kamu disaat kamu kecil
jerih payahnya membersarkanmu penuh dengan cobaan...

dan apakah setiap hari bahagiamu
kamu memikirkan kebahagiaan ia di rumah yang sedang sakit?


coba kamu banyangkan jika itu adalah senyum terakhir dia yang kamu dapat...

berterima kasihlah atas kasih sayang
yang dia berikan dari kecil hingga sekarang...

mungkin kita sekarang bukanlah siapa-siapa
tapi berjanjilah akan mewujudkan kebahagiaannya...

karena melihatnya bahagia jauh membuat kebahagiaan kita sendiri

apakah kamu sudah siap jika Allah memanggilnya?
dan kamu belum sempat meminta maaf kepada ibu mu...

karena cepat atau lambat kita akan
meninggalkan dunia
dan disini adalah tempat kita semua beristirahat...

hidup ini hanya sekali
hidup ini akan berharga jika
kita tetap melihat orang yang melahirkan kita...

sangat indah hari-hari dengan sinar senyumnya....
canda tawanya tidak akan terlupakan...
tapi cepat atau lambat kita akan
kehilangan itu semua...

karena kita akan kembali kepada sang maha kuasa...

suatu ketika kamu duduk berdampingan dengan ibumu
dan ia bertanya, itu hewan apa?

dan kamu menjawab "ayam'

ibumu bertanya lagi,
kalau yang makan sebelah sana hewan apa?

kamu menjawab kedua kalinya dengan malas "ayam..."

ibumu bertanya kembali yang gerombolan dengan anak-anaknya itu hewan apa?

dengan membentak kamu menjawab " ITU AYAM !!!"

seketika ibumu menangis ia mengingat saat kamu kecil,
kamu selalu bertanya berulang ulang kali
tapi ibumu hanya bertanya 3 kali dan kamu sudah membentaknya

dan untuk sekarang jagalah seorang ibu...
karena kita akan kehilangan ridhonya
yaitu surga di telapak kaki ibu...

"Jangan hanya terharu sesaat, tetapi bergeraklah jika ibumu dekat denganmu, telpon/sms jika dia jauh darimu dan ucapkan " IBU AKU SAYANG PADAMU... "

Sumber: http://orangtua-kita.blogspot.com

Apa Yang Kita Tahu Tentang Seorang Ayah?





Mungkin ibu lebih kerap menelepon untuk menanyakan keadaan kita setiap hari... Tapi tahukah kita, sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk menelepon kita?

Semasa kecil, ibu lah yang lebih sering mendukung kita... Tapi tahukah kita bahwa sebalik ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah selalu menanyakan apa yang kita lakukan seharian

Saat kita sakit @demam, ayah sering membentak "sudah diberitahu! jangan minum yang manis!". Tapi tahukah kamu bahwa ayah sangat risau.??

Ketika kita remaja, kita meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata "tidak boleh!".. Sadarkah kita bahwa ayah hanya ingin menjaga kita? Karena bagi ayah, kita adalah sesuatu yang sangat berharga.

Saat kita sudah di percayai, ayah pun melonggarkan peraturannya. Maka kita telah melanggar kepercayaannya... Maka ayah lah yang setia menunggu kita di ruang tamu dengan rasa sangat risau..

Setelah kita dewasa, ayah telah mengantar kita ke sekolah untuk belajar...
Di saat kita memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliah kita, ayah hanya mengerutkan dahi tanpa menolak, beliau memenuhinya... Saat kamu berjaya... Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu.. Ayah akan tersenyum dengan bangga...

Sampai ketika jodoh kita telah datang dan meminta izin untuk mengambil kita dari ayah... Ayah sangat berhati-hati mengizinkan nya... Dan akhirnya... Saat ayah melihat kita duduk di atas pelaminan bersama pasangan nya... ayah pun tersenyum bahagia...

Apa kita tahu,bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis?

Ayah menangis karena ayah sangat bahagia... Dan dia pun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik... Bahagiakan lah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya"...

Setelah itu ayah hanya akan menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita..

Sumber: http://orangtua-kita.blogspot.com

Kapan Kita Membahagiakan Orang Tua Kita???






Saat kita lahir, apa yang kita bawa?
kita hanya telanjang tanpa sehelai benang menempel di tubuh kita.
Kita menangis histeris dan disekitar terlihat senyum senang dan bahagia.
Apalagi raut muka mama yang tersenyum walau badannya lemas dan tak berdaya lagi.

Di malam hari yang sepi kita menangis karena ngompol,haus ataupun lapar.
Dengan sabar Mama dan Papa menghampiri kita dan menenangkan kita.
Saat kita sakit, orang tua kita panik dan berusaha sebisa mungkin untuk mengobati kita dengan membawa kita ke dokter.
Saat kita mulai bersekolah, Mama menyiapkan sarapan untuk kita makan. Papa mengantar kita ke sekolah. Saat kita berangkat, Mama tersenyum dan berkata di dalam hati "Dia akan menjadi orang sukses melebihi kesuksesan orang tua,Amien".

Setelah sampai di sekolah, Papa mengucapkan "belajar yang rajin ya anakku" seraya kita mencium tangan beliau. Orang tua kita sangat bangga pada kita dan berharap kita menjadi orang yang sukses kelak. 
Saat dewasa,orang tua kita juga mulai bertambah tua. Kebutuhan kita semakin banyak. Kita banyak menuntut pada orang tua untuk membeli barang ini barang itu dikarenakan gengsi kita kepada teman sebaya kita. Kita tidak mau tau apa yang dilakukan Mama n Papa kita, yang penting kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Orang tua kita berusaha mengumpulkan uang untuk memenuhi keinginan kita. Karena yang mereka inginkan adalah kebahagiaan kita. 

Namun, kita hanya slalu menuntut untuk mendapatkan barang yang kita inginkan tanpa ada cukupnya. Orang tua kita hanya bisa menangis di dalam hati saat kita meminta barang yang kita inginkan dengan membentak bentak dan kita memilih mendiamkan orang tua kita karena merasa orang tua kita tidak mampu memenuhi kebutuhan kita. Namun orang tua kita selalu berusaha dan berusaha untuk membuat kita tersenyum. Mungkin kita selalu berpikir "kewajiban orang tua menuruti apa yang anak minta dan membahagiakan anaknya" atau "Orang tua mencari uang buat siapa kalo bukan buat anaknya". Pikiran kita itu salah,orang tua kita juga perlu kebahagiaan.

Apa yang sudah kita beri ke orang tua kita?
apa kita selalu mendoakan mereka seperti mereka mendoakan kita?
Saat ini kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang tua kita. Kita masih selalu mengandalkan orang tua kita. Tapi orang tua kita tak selamanya mendampingi kita. Saat usia orang tua kita semakin bertambah dan akhirnya malaikat menjemput mereka. Kita hanya bisa menangis dan menyesal. Hidup kita yang serba dicukupi oleh orang tua kita kini sudah tidak lagi.

Jika itu terjadi. Kapan saat saat kita membuat orang tua kita bahagia?
Kapan saat saat membuat orang tua kita bangga atas tindakan kita?

Sumber: orangtua-kita.blogspot.com

Jumat, 26 Juli 2013

Dialog Iblis dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

Dialog Iblis dengan Rasulullah SAW, dalam sebuah Hadits Qudsi.


Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu,uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras.”

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw.

Maka sambut Iblis (alaihi laknat), “Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab Nabi dengan marah, “Hai Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun  ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri.

Apa kehendakmu datang menemuiku?” Taklimat Iblis, “Ya Nabi Allah!Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya.”

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.” Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum , inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1): “Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab Iblis:“Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku dimuka bumi ini.” Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, “Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal didalamnya bersamaku. ”

Pertanyaan Nabi (2): “Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?”
Jawab Iblis: “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat,terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disanaaku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur,megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”

Pertanyaan Nabi (3): “Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”
Jawab Iblis:“Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya. Tiba-tiba datang firman AllahSWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka aku pun membantah.. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka. Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di PadangArafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat. Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbaga itipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut. Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.” 

Pertanyaan Nabi (4):“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?  ”
Jawab Iblis:“Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga,aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku”

Pertanyaan Nabi (5):“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:“Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya matanya senantiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama,penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri aka nmenghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”

Pertanyaan Nabi (6):“Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah,bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:“Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”

Pertanyaan Nabi (7):“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah,bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:“Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.”

Pertanyaan Nabi (8) :“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:“YaRasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku.Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umat memulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa.”

Pertanyaan Nabi (9):“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka.Karena engkau sendiri telah berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.” Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu. SaidinaUmar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, “Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’. Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya,banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, “Barangsiapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.”SaidinaAli Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis,syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ -dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata, “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya.”Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya.”

Pertanyaan Nabi (10):“Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:“Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril a.s,“Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat.”Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan.Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak henda kmengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istanamahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, diasenantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebutdunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepadayang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judidan perempuan lacur.”

Pertanyaan Nabi (11):“Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis:“Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam.”

Pertanyaan Nabi (12):“Siapa yang mencahayakan muka engkau?”
Jawab Iblis:“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji.”

Pertanyaan Nabi (13):“Apakah rahasia engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:“Jikaseorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari.”

Pertanyaan Nabi (14):“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”
Jawab Iblis:“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan,tiadalah merasa kenyang.”

Pertanyaan Nabi (15):“Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis:“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya.”

Pertanyaan Nabi (16):“Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis: Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu.”

Pertanyaan Nabi (17):“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”
Jawab Iblis:“Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin)di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib danisya’, aku beratkan hatinya untuk sholat..”

Pertanyaan Nabi (18) :“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis:“Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam.”

Pertanyaan Nabi (19):“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:“Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”

Pertanyaan Nabi (20):“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:“Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda,‘Syurga itu di bawah tapak kaki ibu’”


Sumber : https://www.facebook.com/HHBIslam

Jumat, 12 Juli 2013

Amalan Kesukaan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan

AMALAN yang menghidupkan Ramadan ialah memperbanyakkan sedekah kerana sikap bermurah hati pada Ramadan adalah dituntut. Ibn Abbas melaporkan: "Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada Ramadan ketika Jibril menemuinya lalu membacakan padanya al-Quran." (Hadis riwayat Bukhari)

Membaca al-Quran
Disunatkan memperbanyakkan bacaan al-Quran pada bulan Ramadan kerana ia bulan al-Quran seperti firman Allah yang bermaksud: "... bulan Ramadan yang padanya diturunkan al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah." (Surah al-Baqarah, ayat 185)
Malaikat Jibril sentiasa bertadarus al-Quran dengan Nabi SAW setiap hari sepanjang Ramadan. Para salaf mendahulukan bacaan al-Quran daripada ibadah lain. Sebahagian salaf khatam al-Quran dalam masa tiga hari, sebahagiannya tujuh hari dan 10 hari pada Ramadan.

Saidina Uthman bin Affan khatam al-Quran setiap hari pada Ramadan. Imam Zuhri berkata apabila tiba Ramadan, "Sesungguhnya Ramadan itu bulan membaca al-Quran dan menyediakan makanan untuk orang berpuasa."

Memberikan makan kepada orang yang berbuka puasa.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sesiapa yang memberikan makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya seperti pahala (orang yang berpuasa) dalam keadaan tidak berkurung sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa itu." (Hadis riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibn Majah dan ad-Darimi)

Qiamullail
Disunatkan berjaga malam secara berjemaah pada bulan Ramadan yaitu solat terawih dan waktunya di antara solat Isya' hinggalah terbitnya fajar. Nabi sangat gemar mendirikan malam pada bulan Ramadan.
Rasulullah bersabda yang bermaksud: "Sesiapa menghidupkan Ramadan dengan keimanan dan pengharapan pahala daripada Allah Taala, maka akan diampunkan segala dosanya yang terdahulu."
(Hadis riwayat Bukhari)

Solat tarawih
Solat tarawih adalah solat khusus yang hanya dilakukan pada Ramadan. Solat tarawih, walaupun dapat dilaksanakan bersendirian, umumnya dilakukan secara berjamaah di masjid. Di sesetengah tempat, sebelum solat tarawih, diadakan ceramah singkat bagi menasihati jemaah.

Mengerjakan umrah
Perkara disunatkan pada Ramadan adalah mengerjakan umrah berdasarkan sabda Baginda SAW yang bermaksud: "Umrah pada Ramadan (pahalanya) sama dengan (pahala) mengerjakan haji atau mengerjakan haji bersamaku." (Hadis riwayat Bukhari)

Zakat fitrah
Zakat fitrah dikeluarkan khusus pada Ramadan atau paling lambat sebelum selesainya solat sunat hari raya. Setiap Individu Muslim yang berkemampuan wajib membayar zakat fitrah. Nilai zakat fitrah adalah satu gantang makanan ruji atau setara dengan 2.7 kilogram beras. 

Sumber: http://pustaka.abatasa.co.id

HIKMAH PUASA RAMADHAN

"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183)

PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.

RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.

Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri, dsb.

Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t.

Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya.

Rasullah s.a.w.bersabda:

"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor." 

(H.R.Ibnu Khuzaimah)


Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan saja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan.


Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.


Allah berfirman yang maksudnya:
"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (s.al-A'raf:31)

Nabi s.a.w.juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."

Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali.


Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran 

pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran 
itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa.(S.al-Baqarah:185)

Sumber : http://www.shiar-islam.com